Tips Menjadi Manusia Produktif

 On Sunday, March 16, 2014  

menjadi manusia produktif
Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut kemampuan bersaing yang tinggi. Salah satu persoalan SDM kita adalah menyangkut soal produktivitas. Tidak ada orang miskin yang malas, tidak ada pengangguran yang tidak mau bekerja dan tidak ada usaha yang tidak mau maju. Tapi pada kenyataannya, saat ini pergerakan bangsa ini menjadi bangsa yang produktif masih terlalu lamban. Kita masih berada dalam urutan bangsa konsumen, belum beranjak ke bangsa produsen, artinya kita masih konsumtif dan belum produktif. Lima dasar pijakan sebagai tips menjadi manusia yang produktif:

1. Buang Stempel Keraguan. 

Ragu – ragu adalah buah dari  keyakinan yang lemah. Datang dari niat yang lemah atau tidak ada niat sama sekali. Ketika tidak ada niat, tidak ada tujuan yang  jelas dan tentunya tidak ada self motivation untuk merencanakan sesuatu yang berarti.

Keraguan juga hanya mendatangkan kerancuan, ujung – ujungnya apa yang dikatakan tidak sesuai dengan apa yang diperbuat. Membuang keraguan berati tidak menunda apa yang sudah direncanakan. Mulailah dengan tidak ragu untuk bermimpi besar karena Indonesia adalah bangsa yang besar, persoalannya juga besar. Tidak pernah akan ada perubahan berarti kalau untuk bermimpi besar saja kita tidak berani, ragu takut ditertawakan orang lain, ragu dengan kemampuan diri sendiri.

Kemudian jangan ragu juga untuk bersegera walaupun menuai kegagalan atau kesalahan pada awalnya. Hikmah dari kegagalan dan kesalahan adalah memperkaya pengalaman, memperluas cakrawala dan cara pandang yang lebih matang dalam proses mencapai keberhasilan.

2. Mulai Dengan Langkah Kecil.

Semua niat pasti ada halangan, semua jalan pasti ada rintangan, semua keinginan pasti ada keterbatasan, semua cita – cita pasti ada ujian. Memang demikian watak kehidupan, itulah dinamika orang hidup. Kalau tidak bisa buat semua (sempurna), jangan tinggalkan semua.

Ketika ide – ide masih dikepala kita, biasanya kita berpikiran besar, bermimpi setinggi langit dan membayangkan gagasan kita akan menjadi solusi dunia. Lalu setelah itu apa yang terjadi? Ide besar tersebut biasanya sulit mencari lubang keluar. Yang perlu kita lakukan adalah membuat lubang kecil dengan melakukan eksekusi tahapan awal, walau sekecil apapun. Mulailah dengan menuangkan kedalam coretan – coretan ringan. 

Bantulah gagasan besar itu menjadi protype dengan skala kecil. Menurut anda apakah pencipta gedung pencakar langit, penemu komputer dan berbagai penemuan terobasan lainnya memulai dengan lancar, besar dan langsung jadi? Tentu tidak. Buatlah jalan, uji dengan percobaan kecil dan yakin anda akan diberikan multiflier effect, wawasan lebih banyak lagi untuk menuju tahapan selanjutnya.

3. Pantang Menyerah.

Gagasan itu seperti bayi. Ketika embrio dibuahi dan ditakdirkan menjadi bayi, tentu tidak mungkin kita mengharapkan bayi tersebut mempunyai kemampuan langsung seperti manusia dewasa. Ada saatnya tanpa kita sadari, dengan cepat bayi tersebut mulai merangkak, tertatih tatih belajar berjalan dan kemudian benar – benar mampu berjalan. Demikianlah gambaran ide kreatif. 

Persoalannya tinggal bagaimana kita tidak pantang menyerah untuk mencoba dan terus mencoba, gagal bangkit lagi, salah buat lagi. Buat perencanaan teratur mengikut kemampuan dan skala prioritas sehingga mimpi dapat sedikit demi sedikit diwujudkan melalui kegiatan berkesinambungan dengan landasan perencanaan, target dan tujuan yang jelas. Rutinitas disini bukan seperti pekerja yang tahunya kerja dan dapat gaji, tapi rutinitas hasil dari disiplin diri untuk mewujudkan mimpi yang dimaksud.

4. Fokus.

Hidup ini banyak pilihan. Manusia yang bercita – cita tinggi akan membuat pilihan  - pilihan yang tidak mengganggu keberlangsungan proses pembentukan cita – citanya. Berlaku juga dengan suatu bangsa. Bangsa yang mempunyai cita – cita kebangsaan yang luhur tentu akan fokus untuk mewujudkan cita – cita tersebut. Ketika seorang pejabat diberi amanah, dia akan dihadapkan dengan pilihan untuk bertanggung jawab dengan amanah tersebut atau memilih menyalah gunakan kewenangannya untuk tujuan – tujuan pribadi. Begitu juga dengan rakyatnya. Masyarakat terbentuk dari himpunan keluarga – keluarga. Masyarakat yang baik tentunya berawal dari keluarga – keluarga yang baik. Fokus berarti, kita menjadi manusia yang mampu teguh dengan komitmen, terus melakukan pengembangan untuk menjaga momentum. 

Yang penting bukan berapa banyak anda lakukan tapi berapa sering anda melakukannya. Kaitan rutinitas dengan fokus adalah agar kita tidak kehilangan momentum, sehingga tidak ada istilah anget anget tai ayam bagi bangsa yang fokus. Tidak bisa hari ini, mungkin besok, tidak bisa besok, bulan depan, mungkin tahun depan. Tapi jelas target keberhasilan akan semakin mendekati jika proses perjuangan terus membara dan tidak kehilangan momentumnya.

5. Out Of The Box

Out of the box sering dikaitkan dengan wacana berpikir kreatif dan diartikan sebagai “keluar pakem”. Kadang – kadang pemerintah sebagai pembuat peraturan harus berpikir out of the box, melanggar aturan yang dibuatnya sendiri. Bukan berarti mengajari anarkis. Tetapi lebih kepada kepekaan dalam melihat perkembangan zaman. Produk – produk undang – undang dan peraturan sejatinya dibuat untuk melancarkan segala sesuatu urusan yang berkaitan dengan kemajuan hidup warganya. Kalau yang terjadi adalah peraturan membuat urusan menjadi lebih sulit, apakah atas nama birokrasi dan prosedural hal tersebut harus dipertahankan?  

Contohnya: Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut kemampuan bersaing yang tinggi. Kompetensi hanya dapat di lakoni oleh usaha – usaha yang benar – benar produktif. Jadi tidak ada salahnya, peluang usaha dimudahkan dengan peraturan yang mendukung, penilaian teknis harus lebih utama dari urusan kelengkapan dokumen, perizinan dan legalitas yang saat ini masih dirasakan kendala utama terutama oleh usaha kecil menengah.  Demikian 5 poin yang menjadi hi – light tulisan saya kali ini, semoga bermanfaat.
Tips Menjadi Manusia Produktif 4.5 5 Unknown Sunday, March 16, 2014 Lima dasar pijakan sebagai tips menjadi manusia yang produktif: Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut kemampuan bersaing yang tinggi. Salah satu persoalan SDM kita adalah menyangkut soal produkti...


No comments:

Post a Comment

Html forms powered by 123ContactForm.com | Report abuse