Sifat Kepiting

<a href='http://www.nomor1.com/doddyh104/sifat-kepiting.htm'><img align="left" alt="Sifat Kepiting Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1" hspace="10" src="http://www.nomor1.com/img/cover/15.jpg" style="max-width:100%; height:auto"></a><p>Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki.</p> <p></p> <p>Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah.</p> <p></p> <p>Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tanpa diikat.</p> <p></p> <p>Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan</p> <p></p> <p>ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.</p> <p></p> <p>Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri.</p> <p></p> <p>Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting.</p> <p></p> <p>Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menari <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/doddyh104/sifat-kepiting.htm'>Sifat Kepiting Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki. Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah. Kepiting itu ukurannya kec…

Read more »

Takdir Sukri

<a href='http://www.nomor1.com/doddyh104/takdir-sukri.htm'><img align="left" alt="Takdir Sukri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1" hspace="10" src="http://www.nomor1.com/img/cover/13.jpg" style="max-width:100%; height:auto"></a><p>Hilir mudik, mondar-mandir, semua bergerak berusaha mengejar roda putaran waktu yang bergulir dengan sangat cepat, pepatah bahwa waktu adalah uang, waktu adalah seperti pisau yang memiliki 2 mata yang tajam dan tumpul, waktu adalah senjata yang harus pintar-pintar di gunakan dsb-dsb, rupanya benar-benar mereka hayati dengan sangat baik, memang siapapun yang tidak mampu mengimbangi cepatnya putaran sang waktu akan tertinggal, tergilas, amblas lenyap di telan masa dan zaman. Tapi apakah sebenarnya hakikat dari semua ini, mengejar sang waktu, mengimbangi sang waktu, menguasai waktu, memanfaatkan waktu, dsb-dsb, untuk apa?.<br /> “Sekian dulu pak, interview kita hari ini, untuk hasilnya bapak akan kami hubungi lagi seminggu kemudian”, kalimat itu masih terngiang di telinga Sukri, sambil duduk di tembok pembatas taman di pinggir trotoar, dia masih termenung, termangu, terpaku dsb-dsb, dia ingat dengan pasti kalimat yang barusan keluar dari mulut sang Hrd perusahaan tadi, itu adalah yang ke <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/doddyh104/takdir-sukri.htm'>Takdir Sukri Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>

Hilir mudik, mondar-mandir, semua bergerak berusaha mengejar roda putaran waktu yang bergulir dengan sangat cepat, pepatah bahwa waktu adalah uang, waktu adalah seperti pisau yang memiliki 2 mata yang tajam dan tumpul, waktu adalah senjata yang harus…

Read more »

Wiro Sableng #122 : Roh Dalam Keraton

<a href='http://www.nomor1.com/doddyh104/wiro-sableng-episode-122-roh-dalam.htm'><img align="left" alt="Wiro Sableng #122 : Roh Dalam Keraton Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1" hspace="10" src="http://www.nomor1.com/img/cover/4.jpg" style="max-width:100%; height:auto"></a>WIRO SABLENG<br><br> Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br> Karya: Bastian Tito<br><br> Episode : KEMBALI KE TANAH JAWA<br><br> BAB 1<br><br> Pendekar 212 Wiro Sableng dan Kinasih yang sembunyi di balik semak belukar di belakang sederetan pohon-pohon besar tidak menunggu lama. Yang muncul ternyata bukan Momok Dempet Berkaki Kuda, tapi serombongan penunggang kuda terdiri dari lima orang. Mereka berseragam hitam, bertampang sangar ganas. Rambut rata-rata panjang sebahu, kepala diikat kain hitam, muka tertutup kumis, janggut dan cambang bawuk meranggas. Di pinggang terselip golok besar yang gagangnya berbentuk sama yakni ukiran tengkorak. Kelima orang ini membawa buntalan besar, digantung di leher kuda masing-masing.<br><br> "Siapa mereka. Pasti orang-orang jahat..." bisik Kinasih.<br><br> Wiro memberi anda agar Kinasih segera menutup mulut.<br><br> Penunggang kuda paling depan tiba-tiba angkat tangan kirinya. "Kita berhenti di sini. Hitung jarahan!" Orang ini memiliki cacat di pertengahan kening, membelintang melewati mata kiri membuat matanya mencelet keluar, merah mengerikan. Tampangnya paling seram dibanding dengan empat kawannya. Dari ucapan <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/doddyh104/wiro-sableng-episode-122-roh-dalam.htm'>Wiro Sableng #122 : Roh Dalam Keraton Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>

WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito Episode : KEMBALI KE TANAH JAWA BAB 1 Pendekar 212 Wiro Sableng dan Kinasih yang sembunyi di balik semak belukar di belakang sederetan pohon-pohon besar tidak menunggu lama. Yang munc…

Read more »

Wiro Sableng #70 : Ki Ageng Tunggul Akhirat

<a href='http://www.nomor1.com/doddyh104/wiro-sableng-episode-70-ki-ageng.htm'><img align="left" alt="Wiro Sableng #70 : Ki Ageng Tunggul Akhirat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1" hspace="10" src="http://www.nomor1.com/img/cover/2.jpg" style="max-width:100%; height:auto"></a>WIRO SABLENG<br><br> Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212<br><br> Karya: Bastian Tito<br><br> Episode : KI AGENG TUNGGUL KEPARAT<br><br> PANGKAL BAHALA<br><br> Hujan rintik-rintik turun sejak pagi. Teluk Burung diselimuti kabut tebal. Dalam udara yang buruk itu seorang penunggang kuda berbaju biru dan mengenakan blangkon bergerak di antara batu-batu besar yang terhampar di seantero tempat. Mukanya yang hitam boleh dikatakan bukan wajah manusia. Lebih tepat dikatakan sebagai wajah setan. Di pipi kirinya ada cacat bekas luka memanjang mulai dari ujung bibir sempai ke mata. Mata ini sendiri tampak terbujur ke luar, kelopak bawah membeliak merah dan selalu basah. Akibat cacat di pipi kiri itu mulut orang ini tertarik ke atas hingga gigi-giginya yang besar-besar menjorok ke luar! <br><br> Sebenarnya kuda coklat dan penunggangnya sudah sama-sama sangat letih saat itu. Beberapa kali kaki-kaki kuda terantuk atau terpeleset di bebatuan licin. Si penunggang sendiri dengan segala sisa kekuatan dan harapan untuk hidup mencoba membawa kudanya ke jurusan Timur, sampai di sebuah lamping bukit batu yang solah membentuk dinding panjang dari Timur ke Selatan. Di sa <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/doddyh104/wiro-sableng-episode-70-ki-ageng.htm'>Wiro Sableng #70 : Ki Ageng Tunggul Akhirat Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>

WIRO SABLENG Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 Karya: Bastian Tito Episode : KI AGENG TUNGGUL KEPARAT PANGKAL BAHALA Hujan rintik-rintik turun sejak pagi. Teluk Burung diselimuti kabut tebal. Dalam udara yang buruk itu seorang penunggang kuda berbaju…

Read more »

Memperbarui Tujuan Pembelajaran

<a href='http://www.nomor1.com/doddyh104/memperbarui-tujuan-pembelajaran.htm'><img align="left" alt="Memperbarui Tujuan Pembelajaran Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1" hspace="10" src="http://www.nomor1.com/img/cover/1.jpg" style="max-width:100%; height:auto"></a><p><em>Oleh: Agus Riyanto</em></p> <p>Setelah beberapa episode artikel yang lalu kita membahas masalah “cinta” dengan aneka problematikanya, sekarang mari kita membicarakan masalah yang labih penting untuk masa depan kita, yakni pendidikan atau lebih tepatnya kegiatan pembelajaran. Dengan melakukan pembelajaranlah kita yang dulunya bodoh dan tidak tahu apa-apa, sekarang telah menjadi manusia dewasa yang memiliki wawasan, pengetahuan atau filosofi dalam menempuh kesempatan indah karunia Sang Pencipta berupa “kehidupan” ini. </p> <p>Kebanyakan pelajar atau mahasiswa pergi ke sekolah atau ke kampus hanya untuk mendapatkan ijasah, kemudian setelah lulus mencari pekerjaan. Tujuan mereka belajar—selama kurang lebih 12 tahun (bagi lulusan SLTA), 17 tahun (bagi sarjana S1), dan seterusnya–hanya satu, yakni untuk mencari dan mendapatkan pekerjaan. Itulah yang umum terjadi. Kebanyakan mereka mengejar pekerjaan yang aman dan terjamin. Setelah mendapatkan pekerjaan…, ya sudah! Baginya tidak ada lagi yang perlu dipelajari lebih jauh selain mendapatkan kenaikan gaji, pangkat, dan jabatan yang lebih tinggi. </p> <p>Menurut pendapat saya, tujuan seperti itu kurang bonafid alias kurang tepat. Kalau hanya untuk <br><i>... baca selengkapnya di </i><b><a href='http://www.nomor1.com/doddyh104/memperbarui-tujuan-pembelajaran.htm'>Memperbarui Tujuan Pembelajaran Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1</a></b>

Oleh: Agus Riyanto Setelah beberapa episode artikel yang lalu kita membahas masalah “cinta” dengan aneka problematikanya, sekarang mari kita membicarakan masalah yang labih penting untuk masa depan kita, yakni pendidikan atau lebih tepatnya kegiatan …

Read more »